[REVIEW BUKU] Percy Jackson and the Olympians (1) - Rick Riordan by LIZANDIRA

 

Judul buku: Percy Jackson (and the Olympians)

Penulis: Rick Riordan

Genre: Fantasi

Penerbit: Noura Books (PT Mizan Publika)

Penerjemah: Femmy Syahrani

Tebal buku: 344 halaman

Tahun terbit: 2008 (Cetakan Pertama)

ISBN: 978-623-242-253-7

 

Buku Percy Jackson and the Olympians (Cetakan Ke-19)

Percy Jackson series and the Olympians adalah buku bergenre fantasi pertama yang saya baca dalam bentuk buku langsung (bukan melalui e-book). Saya tertarik membacanya karena rekomendasi warga Twitter. Buku ini bercerita tentang tokoh Percy yang bermasalah dan suka membuat onar. Seiring berjalannya waktu ada banyak hal tak terduga yang membahayakannya. Semua terjadi karena dia ternyata adalah anak Dewa, sebutannya adalah demigod. Misi yang menghampirinya sangat berbahaya, tetapi Percy ditemani Annabeth dan satirnya, Grover. Mereka bertiga berjuang untuk ke Dunia Bawah, dengan tenggat waktu yang tak lama, 10 hari.

Menurut saya pembawaan latar tempat di sini sangat terasa, bahkan ketika saya berhenti membaca buku ini, saya masih terbayang dunia di dalamnya. Dunia fantasi yang dibuat penulis tersalurkan dengan baik ke pembaca. Ditambah, berbagai karakter tokoh dengan kekuatan yang unik semakin membuat ceritanya berwarna. Saat Percy sudah dekat dalam menyelesaikan misinya, di situlah puncak menegangkan yang saya rasakan. Tentang petir yang dicuri akan dikembalikan kepada dewa Zeus, dan dalam perjalanan menuju tempat sang Dewa berada memerlukan banyak usaha serta keberanian. Percy yang dikenal bermasalah dulunya, ternyata mengalami perkembangan karakter dan kekuatan.

Adanya perkembangan karakter tokoh di sini membuat saya senang, karena membuktikan bahwa setiap kejadian yang dialami tokoh memberikan kemajuan untuk tokoh tersebut. Kesannya pun tidak memaksa, karena Percy ditemani Annabeth, perempuan cerdas yang memiliki banyak pengetahuan dan kesabaran. Dia membantu Percy dalam melawan pemburuan monster—begitu pula dengan Grover yang bersedia melindungi Percy bagaimanapun caranya.

  

Percy, aku menemukan sekolah swasta yang bagus di kota. Aku telah membayar uang muka dan memesan tempat untukmu, kalau – kalau kau ingin mendaftar untuk kelas tujuh. Kau bisa tinggal di rumah. Tapi, kalau kau mau tinggal sepanjang tahun di Bukit Blasteran, aku mengerti.”hlm 328.

 

Adalah kutipan saat ibu Percy menulis surat untuknya. Ibu Percy adalah manusia biasa, yang memiliki hubungan dengan seorang Dewa (ayah Percy). Pada bagian ini, Percy bimbang antara pulang atau menetap. Dan pada akhirnya, dia memilih pulang dan berjanji akan bertahan hidup hingga musim panas depan, agar bisa kembali menjalankan perannya sebagai demigod.

Saya sangat suka dengan ibu Percy. Pembawaannya lembut dan tegas secara bersamaan. Apalagi ketika Percy tahu alasan ibunya menikah dengan Gabe, lelaki yang suka menghamburkan uang, menyuruh – nyuruh ibu Percy sesukanya, dan sangat tidak menyukai Percy. Di situ saya kagum, karena dia rela bertahan dengan Gabe demi melindungi Percy dari monster – monster yang ingin menghabisinya—karena dulu Percy tidak mengetahui bahwa dirinya adalah anak Dewa. Percy mengalami perkembangan, dan itu memberikan pilihan baru untuk ibunya menjalani kehidupan baru. Keberanian Percy juga menular ke ibunya, dan saya menyukai adegan di mana Percy berusaha meyakinkan ibunya bahwa dia tidak perlu dilindungi lagi. Bahwa dia ingin ibunya hidup dengan layak, bukan dengan Gabe yang tidak menghargai keberadaannya.



R A T E: 8,5 dari 10

 

 

Comments

Popular posts from this blog

[REVIEW BUKU] Norwegian Wood - Haruki Murakami by Lizandira

[REVIEW BUKU] PULANG - Leila S. Chudori by Lizandira

[REVIEW BUKU] Aroma Karsa - Dee Lestari by Lizandira